๐๐๐๐๐๐
*ARTIKEL MALAM*
Hari/Tgl. : Selasa, 06 November 2018
29 Safar 1440 H
No. : 1308/AM/KOM/XI/2018
Materi : Hadits
Tujuan : KUTUBer & Umum
========= ❁❁❁❁ =========
๐พ๐พ๐ป๐พ๐พ๐ป๐พ๐พ๐ป๐พ๐พ
๐บ Hadist Arba'in Ke 35 : Ukhuwah dan Hak-Hak Muslim (Bag. 8)
๐ Al-Wafi; Imam Nawawi; DR.Musthafa Dieb al-Bugha
ุนَْู ุฃَุจِู ُูุฑَْูุฑَุฉَ ุฑَุถَِู ุงُููู ุนَُْูู َูุงَู : َูุงَู ุฑَุณُُْูู ุงِููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู : ูุงَ ุชَุญَุงุณَุฏُูุง َููุงَ ุชََูุงุฌَุดُูุง َููุงَ ุชَุจَุงุบَุถُูุง َููุงَ ุชَุฏَุงุจَุฑُูุง َููุงَ َูุจِุนْ ุจَุนْุถُُูู ْ ุนََูู ุจَْูุนِ ุจَุนْุถٍ َُُْูููููุง ุนِุจَุงุฏَ ุงِููู ุฅِุฎَْูุงูุงً . ุงْูู ُุณِْูู ُ ุฃَุฎُู ุงْูู ُุณِْูู ِ ูุงَ َูุธِْูู ُُู َููุงَ َูุฎْุฐُُُูู َููุงَ َْููุฐِุจُُู َููุงَ َูุญِْูุฑُُู . ุงูุชََّْููู ََُูููุง –َُููุดِْูุฑُ ุฅَِูู ุตَุฏْุฑِِู ุซَูุงَุซَ ู َุฑَّุงุชٍ – ุจِุญَุณَุจِ ุงู ْุฑِุฆٍ ู َِู ุงูุดَّุฑِّ ุฃَْู َูุญِْูุฑَ ุฃَุฎَุงُู ุงْูู ُุณِْูู َ، ُُّูู ุงْูู ُุณِْูู ِ ุนََูู ุงْูู ُุณِْูู ِ ุญَุฑَุงู ٌ ุฏَู ُُู َูู َุงُُูู َูุนِุฑْุถُُู [ุฑูุงู ู ุณูู ]
Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Jangan saling menghasud, saling menipu, saling membenci, saling membelakangi, dan jangan membeli barang yang telah dibeli orang lain. Jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara. Orang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain. Karena itu, tidak menzhaliminya, tidak menelantarkannya, tidak membohonginya, dan tidak melecehkannya. Takwa itu di sini, [sambil menunjuk dadanya tiga kali]. Cukuplah seseorang dikategorikan jahat jika dia menghina saudaranya sesama muslim. Darah, harta, dan kehormatan setiap muslim adalah suci terpelihara.” (HR. Muslim)
❽. Takwa adalah Sebuah Barometer.
Takwa adalah menjauhi adzab Allah SWT dengan cara melakukan setiap perintah dan meninggalkan semua larangan. Sesungguhnya Allah SWT hanya akan menghormati manusia dengan ketakwaannya, bukan karena diri atau kekayaannya. Karenanya bisa saja seseorang di mata orang lain hina karena kurang beruntung dalam kenikmatan dunia, akan tetapi di sisi Allah ia mempunyai kedudukan dan nilai tinggi dibanding orang yang terpandang di mata masyarakat, karena kedudukan, kekuasaan, dan harta yang sebenarnya diperoleh secara tidak halal.
Kedudukan manusia di sisi Allah berfariasi, sesuai dengan amal perbuatannya masing-masing dan sebanding dengan ketakwaan yang dimiliki. Bukan karena kedudukan atau pun keturunannya. Bukan juga karena bentuk raut muka dan warna kulit. Juga bukan karena banyaknya harta yang dimiliki. Allah SWT berfirman :
....ุฅَِّู ุฃَْูุฑَู َُูู ْ ุนِْูุฏَ ุงَِّููู ุฃَุชَْูุงُูู ْ....
“.....Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu.”.... (QS. Al-Hujuraat : 13).
Suatu ketika Rasulullah SAW ditanya : “Siapakah orang yang paling mulia?” Beliau menjawab, “Orang yang paling mulia adalah yang paling bertakwa di antara kalian.” Adapun tempat ketakwaan adalah hati, Allah SWT berfirman :
ุฐََِٰูู َูู َْู ُูุนَุธِّู ْ ุดَุนَุงุฆِุฑَ ุงَِّููู َูุฅََِّููุง ู ِْู ุชََْููู ุงُُْููููุจِ
“Demikianlah [perintah Allah]. Dan barangsiapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.” (QS. Al-Hajj: 32).
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada jasad dan bentuk tubuh kalian, akan tetapi melihat hati kalian.”
Dengan demikian, tidak seorang pun mengetahui hakekat takwa kecuali Allah SWT berbagai amalan yang tampak juga belum tentu membuahkan ketakwaan. Namun yang akan melahirkan ketakwaan adalah ketakutan kepada Allah dan senantiasa melakukan muraqabah (selalu merasa diawasi Allah). Jika demikian maka betapa banyak orang yang berwajah tampan ataupun cantik, memiliki harta melimpah, kedudukan yang tinggi, namun hatinya kosong dari ketakwaan.
Betapa banyak orang yang kurang beruntung dalam tiga hal di atas, namun hatinya penuh dengan ketakwaan, mereka ini lah yang paling mulia di sisi Allah SWT. Bermuara dari realita ini, maka menghina adalah kejahatan yang besar, karena telah menjungkirbalikkan barometer yang ada, dengan bertumpu pada sisi luar dan mencampakkan sisi dalam yang menjadi barometer yang sebenarnya.
Bersambung...
★★★★
๐พ๐พ๐ป๐พ๐พ๐ป๐พ๐พ๐ป๐พ๐พ
=============================
๐ณ๐ปKonsultasi: https://wa.me/6281254571543 (Apry Zakaria Ramadhan)
๐ฒ Info KUTUB : Bit.ly/media_kutub
-----------**-----------
═❁๐ฐSEDEKAH KUTUB๐ฐ❁ ═
๐ฐ Bank Muamalat Nomor rekening: 3180005019
๐ณ Ac : Komunitas Tahajjud Berantai atau Ke Member Account KUTUB masing-masing (bagi yang sudah mendapatkan identitas member Kutub)
๐ฑKonfirmasi : https://wa.me/ 085749376876 (Bendahara KUTUB)
❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁
✊ *Mengokohkan Langkah, Menggelorakan Istiqamah (OMGT)*
*ARTIKEL MALAM*
Hari/Tgl. : Selasa, 06 November 2018
29 Safar 1440 H
No. : 1308/AM/KOM/XI/2018
Materi : Hadits
Tujuan : KUTUBer & Umum
========= ❁❁❁❁ =========
๐พ๐พ๐ป๐พ๐พ๐ป๐พ๐พ๐ป๐พ๐พ
๐บ Hadist Arba'in Ke 35 : Ukhuwah dan Hak-Hak Muslim (Bag. 8)
๐ Al-Wafi; Imam Nawawi; DR.Musthafa Dieb al-Bugha
ุนَْู ุฃَุจِู ُูุฑَْูุฑَุฉَ ุฑَุถَِู ุงُููู ุนَُْูู َูุงَู : َูุงَู ุฑَุณُُْูู ุงِููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู : ูุงَ ุชَุญَุงุณَุฏُูุง َููุงَ ุชََูุงุฌَุดُูุง َููุงَ ุชَุจَุงุบَุถُูุง َููุงَ ุชَุฏَุงุจَุฑُูุง َููุงَ َูุจِุนْ ุจَุนْุถُُูู ْ ุนََูู ุจَْูุนِ ุจَุนْุถٍ َُُْูููููุง ุนِุจَุงุฏَ ุงِููู ุฅِุฎَْูุงูุงً . ุงْูู ُุณِْูู ُ ุฃَุฎُู ุงْูู ُุณِْูู ِ ูุงَ َูุธِْูู ُُู َููุงَ َูุฎْุฐُُُูู َููุงَ َْููุฐِุจُُู َููุงَ َูุญِْูุฑُُู . ุงูุชََّْููู ََُูููุง –َُููุดِْูุฑُ ุฅَِูู ุตَุฏْุฑِِู ุซَูุงَุซَ ู َุฑَّุงุชٍ – ุจِุญَุณَุจِ ุงู ْุฑِุฆٍ ู َِู ุงูุดَّุฑِّ ุฃَْู َูุญِْูุฑَ ุฃَุฎَุงُู ุงْูู ُุณِْูู َ، ُُّูู ุงْูู ُุณِْูู ِ ุนََูู ุงْูู ُุณِْูู ِ ุญَุฑَุงู ٌ ุฏَู ُُู َูู َุงُُูู َูุนِุฑْุถُُู [ุฑูุงู ู ุณูู ]
Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Jangan saling menghasud, saling menipu, saling membenci, saling membelakangi, dan jangan membeli barang yang telah dibeli orang lain. Jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara. Orang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain. Karena itu, tidak menzhaliminya, tidak menelantarkannya, tidak membohonginya, dan tidak melecehkannya. Takwa itu di sini, [sambil menunjuk dadanya tiga kali]. Cukuplah seseorang dikategorikan jahat jika dia menghina saudaranya sesama muslim. Darah, harta, dan kehormatan setiap muslim adalah suci terpelihara.” (HR. Muslim)
❽. Takwa adalah Sebuah Barometer.
Takwa adalah menjauhi adzab Allah SWT dengan cara melakukan setiap perintah dan meninggalkan semua larangan. Sesungguhnya Allah SWT hanya akan menghormati manusia dengan ketakwaannya, bukan karena diri atau kekayaannya. Karenanya bisa saja seseorang di mata orang lain hina karena kurang beruntung dalam kenikmatan dunia, akan tetapi di sisi Allah ia mempunyai kedudukan dan nilai tinggi dibanding orang yang terpandang di mata masyarakat, karena kedudukan, kekuasaan, dan harta yang sebenarnya diperoleh secara tidak halal.
Kedudukan manusia di sisi Allah berfariasi, sesuai dengan amal perbuatannya masing-masing dan sebanding dengan ketakwaan yang dimiliki. Bukan karena kedudukan atau pun keturunannya. Bukan juga karena bentuk raut muka dan warna kulit. Juga bukan karena banyaknya harta yang dimiliki. Allah SWT berfirman :
....ุฅَِّู ุฃَْูุฑَู َُูู ْ ุนِْูุฏَ ุงَِّููู ุฃَุชَْูุงُูู ْ....
“.....Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu.”.... (QS. Al-Hujuraat : 13).
Suatu ketika Rasulullah SAW ditanya : “Siapakah orang yang paling mulia?” Beliau menjawab, “Orang yang paling mulia adalah yang paling bertakwa di antara kalian.” Adapun tempat ketakwaan adalah hati, Allah SWT berfirman :
ุฐََِٰูู َูู َْู ُูุนَุธِّู ْ ุดَุนَุงุฆِุฑَ ุงَِّููู َูุฅََِّููุง ู ِْู ุชََْููู ุงُُْููููุจِ
“Demikianlah [perintah Allah]. Dan barangsiapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.” (QS. Al-Hajj: 32).
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada jasad dan bentuk tubuh kalian, akan tetapi melihat hati kalian.”
Dengan demikian, tidak seorang pun mengetahui hakekat takwa kecuali Allah SWT berbagai amalan yang tampak juga belum tentu membuahkan ketakwaan. Namun yang akan melahirkan ketakwaan adalah ketakutan kepada Allah dan senantiasa melakukan muraqabah (selalu merasa diawasi Allah). Jika demikian maka betapa banyak orang yang berwajah tampan ataupun cantik, memiliki harta melimpah, kedudukan yang tinggi, namun hatinya kosong dari ketakwaan.
Betapa banyak orang yang kurang beruntung dalam tiga hal di atas, namun hatinya penuh dengan ketakwaan, mereka ini lah yang paling mulia di sisi Allah SWT. Bermuara dari realita ini, maka menghina adalah kejahatan yang besar, karena telah menjungkirbalikkan barometer yang ada, dengan bertumpu pada sisi luar dan mencampakkan sisi dalam yang menjadi barometer yang sebenarnya.
Bersambung...
★★★★
๐พ๐พ๐ป๐พ๐พ๐ป๐พ๐พ๐ป๐พ๐พ
=============================
๐ณ๐ปKonsultasi: https://wa.me/6281254571543 (Apry Zakaria Ramadhan)
๐ฒ Info KUTUB : Bit.ly/media_kutub
-----------**-----------
═❁๐ฐSEDEKAH KUTUB๐ฐ❁ ═
๐ฐ Bank Muamalat Nomor rekening: 3180005019
๐ณ Ac : Komunitas Tahajjud Berantai atau Ke Member Account KUTUB masing-masing (bagi yang sudah mendapatkan identitas member Kutub)
๐ฑKonfirmasi : https://wa.me/ 085749376876 (Bendahara KUTUB)
❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁
✊ *Mengokohkan Langkah, Menggelorakan Istiqamah (OMGT)*
Thanks for reading & sharing KUMPULAN ILMU DAN CERITA