Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Selamat Datang Di Situs Kami
Bismilahirrahmanirrahim
Tafsir Mimpi atau Arti mimpi ini Sebagian Besar Di ambil dari Kitab Ta'bir Ru'yah Shoghir karya Ulama Besar Syekh Muhammad Bin Sirrin. Disertai Dengan Contoh dan Kisah nyata dari berbagai Sumber Semoga Bisa Bermanfaat. Serta Artikel artikel Islami, Semoga Menambah Hasanah Ke Islaman Kita... Amin
๐๐๐๐๐๐
*ARTIKEL MALAM*
Hari/Tgl. : Rabu, 12 September 2018
03 Muharram 1440 H
No. : 1256/AM/KOM/IX/2018
Materi : Tafsir ibn Katsir
Pemateri : Ustd. Ronal Yahya
Tujuan : KUTUBer & Umum
========= ❁❁❁❁ =========
๐๐๐ผ๐๐๐ผ๐๐๐ผ๐๐๐ผ
๐ Tafsir Surat Al-Fatihah Ayat 7 (Bag.4/6)
ุบَْูุฑِ ุงْูู َุบْุถُูุจِ ุนََِْูููู ْ َููุง ุงูุถَّุงَِّููู
"Bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat." (QS. Al-Fatihah: 7)
Hal yang sama disebutkan pula oleh banyak hadist dan asar. Pengertian ini tampak jelas dan gamblang dalam riwayat yang diketengahkan oleh Imam Ahmad.
ุญَุฏَّุซََูุง ู ُุญَู َّุฏُ ุจُْู ุฌَุนَْูุฑٍ، ุญَุฏَّุซََูุง ุดُุนْุจَุฉُ، َูุงَู: ุณَู ِุนْุชُ ุณِู ุงู ุจَْู ุญَุฑْุจٍ، َُُูููู: ุณَู ِุนْุชُ ุนุจَّุงุฏ ุจَْู ุญُุจَูุด، ُูุญَุฏِّุซُ ุนَْู ุนَุฏِِّู ุจِْู ุญَุงุชِู ٍ، َูุงَู: ุฌَุงุกَุชْ ุฎَُْูู ุฑَุณُِูู ุงَِّููู ุตََّูู ุงَُّููู ุนََِْููู َูุณََّูู َ، َูุฃَุฎَุฐُูุง ุนَู َّุชِู ََููุงุณًุง، ََููู َّุง ุฃَุชَْูุง ุจِِูู ْ ุฅَِูู ุฑَุณُِูู ุงَِّููู ุตََّูู ุงَُّููู ุนََِْููู َูุณََّูู َ ุตُُّููุง َُูู، ََููุงَูุชْ: َูุง ุฑَุณَُูู ุงَِّููู، َูุงุกَ ุงَْููุงِูุฏُ َูุงَْููุทَุนَ ุงََْูููุฏُ، َูุฃََูุง ุนَุฌُูุฒٌ َูุจِูุฑَุฉٌ، ู َุง ุจِู ู ِْู ุฎِุฏْู َุฉٍ، ูู ُّู ุนَََّูู ู َّู ุงَُّููู ุนَََْููู، َูุงَู: "ู َْู َูุงِูุฏُِู؟ " َูุงَูุชْ: ุนَุฏُِّู ุจُْู ุญَุงุชِู ٍ، َูุงَู: "ุงَّูุฐِู َูุฑَّ ู َِู ุงَِّููู َูุฑَุณُِِููู! " َูุงَูุชْ: ูู َّู ุนَََّูู، ََููู َّุง ุฑَุฌَุนَ، َูุฑَุฌٌُู ุฅَِูู ุฌَْูุจِِู، ุชَุฑَู ุฃََُّูู ุนٌَِّูู، َูุงَู: ุณَِِููู ุญُู ْูุงูุง، َูุณَุฃََูุชُْู، َูุฃَู َุฑَ ََููุง، َูุงَู: َูุฃَุชَุชِْูู ََููุงَูุชْ: ََููุฏْ َูุนََู َูุนَْูุฉً ู َุง َูุงَู ุฃَุจَُูู َْููุนََُููุง، َูุฅَُِّูู َูุฏْ ุฃَุชَุงُู َُููุงٌู َูุฃَุตَุงุจَ ู ُِْูู، َูุฃَุชَุงُู َُููุงٌู َูุฃَุตَุงุจَ ู ُِْูู، َูุฃَุชَْูุชُُู َูุฅِุฐَุง ุนِْูุฏَُู ุงู ْุฑَุฃَุฉٌ َูุตِุจَْูุงٌู ุฃَْู ุตَุจٌِّู، َูุฐََูุฑَ ُูุฑْุจَُูู ْ ู َِู ุงَّููุจِِّู ุตََّูู ุงَُّููู ุนََِْููู َูุณََّูู َ، َูุงَู: َูุนَุฑَْูุชُ ุฃََُّูู َْููุณَ ุจِู ُِْูู ูุณุฑู ููุง ููุตุฑ، ููุงู: "َูุง ุนَุฏُِّู، ู َุง ุฃََูุฑََّู ุฃَْู َُููุงَู َูุง ุฅََِูู ุฅَِّูุง ุงَُّููู؟ ََْููู ู ِْู ุฅٍَِูู ุฅَِّูุง ุงَُّููู؟ َูุงَู: ู َุง ุฃََูุฑََّู ุฃَْู َُููุงَู: ุงَُّููู ุฃَْูุจَุฑُ، ََْููู ุดَْูุกٌ ุฃَْูุจَุฑُ ู َِู ุงَِّููู، ุนَุฒَّ َูุฌََّู؟ ". َูุงَู: َูุฃَุณَْูู ْุชُ، َูุฑَุฃَْูุชُ َูุฌَُْูู ุงุณْุชَุจْุดَุฑَ، ََููุงَู: "ุงْูู َุบْุถُูุจُ ุนََِْูููู ُ ุงَُْููููุฏُ، َูุฅَِّู ุงูุถَّุงَِّููู ุงَّููุตَุงุฑَู"
Dia mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ja'far, telah menceritakan kepada kami Syu'bah yang mengatakan bahwa dia pernah mendengar Sammak ibnu Harb menceritakan hadist berikut, bahwa dia mendengar Abbad ibnu Hubaisy menceritakannya dari Addi ibnu Hatim. Addi ibnu Hatim mengatakan, "Pasukan berkuda Rasulullah Saw. tiba, lalu mereka mengambil bibiku dan sejumlah orang dari kaumku. Ketika pasukan membawa mereka ke hadapan Rasulullah Saw., mereka berbaris ber-shaf di hadapannya, dan berkatalah bibiku. 'Wahai Rasulullah, pemimpin kami telah jauh, dan aku tak beranak lagi, sedangkan aku adalah seorang wanita yang telah lanjut usia, tiada suatu pelayan pun yang dapat kusajikan. Maka bebaskanlah diriku, semoga Allah membalasmu.' Rasulullah Saw. bertanya, 'Siapakah pemimpinmu?' Bibiku menjawab, 'Addi ibnu Hatim.' Rasulullah Saw. menjawab, 'Dia orang yang membangkang terhadap Allah dan Rasul-Nya,' lalu beliau membebaskan bibiku. Ketika Rasulullah Saw. kembali bersama seorang lelaki di sampingnya lalu lelaki itu berkata (kepada bibiku), 'Mintalah unta kendaraan kepadanya,' lalu aku meminta unta kendaraan kepadanya dan ternyata aku diberi." Addi ibnu Hatim melanjutkan kisahnya, "Setelah itu bibiku datang kepadaku dan berkata, 'Sesungguhnya aku diperlakukan dengan suatu perlakuan yang tidak pernah dilakukan oleh ayahmu. Sesungguhnya beliau kedatangan seseorang, lalu orang itu memperoleh darinya apa yang dimintanya; dan datang lagi kepadanya orang lain, maka orang itu pun memperoleh darinya apa yang dimintanya'." Addi ibnu Hatim melanjutkan kisahnya, "Maka aku datang kepada beliau Saw. Ternyata di sisi beliau terdapat seorang wanita dan banyak anak, lalu disebutkan bahwa mereka adalah kaum kerabat Nabi Saw. Maka aku kini mengetahui bahwa Nabi Saw. bukanlah seorang raja seperti kaisar, bukan pula seperti Kisra. Kemudian beliau Saw. bersabda kepadaku, 'Hai Addi. apakah yang mendorongmu hingga kamu membangkang tidak mau mengucapkan, Tidak ada Tuhan selain Allah'? Apakah ada Tuhan selain Allah? Apakah yang mendorongmu membangkang tidak mau mengucapkan, 'Allahu Akbar'? Apakah ada sesuatu yang lebih besar daripada Allah Swt.'?" Addi ibnu Hatim melanjutkan kisahnya.”Maka aku masuk Islam. dan kulihat wajah beliau tampak berseri-seri, lalu beliau bersabda,
ุฅู ุงْูู َุบْุถُูุจُ ุนََِْูููู ُ ุงَُْููููุฏُ َูุฅَِّู ุงูุถَّุงَِّููู ุงَّููุตَุงุฑَู
'Sesungguhnya orang-orang yang dimurkai itu adalah orang-orang Yahudi, dan sesungguhnya orang-orang yang sesat itu adalah orang-orang Nasrani'."
Hadis ini diriwayatkan pula oleh Imam Turmuzi melalui Hadis Sammak ibnu Harb, dan ia menilainya hasan garib. Ia mengatakan, "Kami tidak mengetahui hadis ini kecuali dari Sammak ibnu Harb."
Menurut kami, hadis ini telah diriwayatkan pula oleh Hammad ibnu Salamah melalui Sammak, dari Murri ibnu Qatri, dari Addi ibnu Hatim yang menceritakan: Aku pernah bertanya kepada Rasulullah Saw. mengenai firman-Nya. 'Bukan jalan orang-orang yang dimurkai," lalu beliau menjawab. 'Mereka adalah orang-orang Yahudi"; dan tentang firman-Nya. -Dan bukan pula jalan orang-orang yang sesat" beliau menjawab, "Orang-orang Nasrani adalah orang-orang yang sesat.
Hal yang sama diriwayatkan pula oleh Sufyan ibnu Uyaynah ibnu Ismail ibnu Abu Khalid, dari Asy-Sya'bi, dari Addi ibnu Hatim dengan lafaz yang sama. Hadis Addi ini diriwayatkan melalui berbagai jalur sanad dan mempunyai banyak lafaz (teks), bila dibahas cukup panjang.
(Bersambung...)
★★★★
๐๐๐ผ๐๐๐ผ๐๐๐ผ๐๐๐ผ
=============================
๐ณ๐ปKonsultasi: 081254571543 (Apry Zakaria Ramadhan)
๐ฒ Info KUTUB : Bit.ly/media_kutub
-----------**-----------
═❁๐ฐSEDEKAH KUTUB๐ฐ❁ ═
๐ฐ Bank Muamalat Nomor rekening: 3180005019
๐ณ Ac : Komunitas Tahajjud Berantai atau Ke Member Account KUTUB masing-masing (bagi yang sudah mendapatkan identitas member Kutub)
๐ฑKonfirmasi : 0857-4937-6876 (Bendahara KUTUB)
❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁
✊๐ป Mengokohkan Langkah, Menggelorakan Istiqamah (OMGT)
Aang
04.48
New Google SEO
Bandung, Indonesia*ARTIKEL MALAM*
Hari/Tgl. : Rabu, 12 September 2018
03 Muharram 1440 H
No. : 1256/AM/KOM/IX/2018
Materi : Tafsir ibn Katsir
Pemateri : Ustd. Ronal Yahya
Tujuan : KUTUBer & Umum
========= ❁❁❁❁ =========
๐๐๐ผ๐๐๐ผ๐๐๐ผ๐๐๐ผ
๐ Tafsir Surat Al-Fatihah Ayat 7 (Bag.4/6)
ุบَْูุฑِ ุงْูู َุบْุถُูุจِ ุนََِْูููู ْ َููุง ุงูุถَّุงَِّููู
"Bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat." (QS. Al-Fatihah: 7)
Hal yang sama disebutkan pula oleh banyak hadist dan asar. Pengertian ini tampak jelas dan gamblang dalam riwayat yang diketengahkan oleh Imam Ahmad.
ุญَุฏَّุซََูุง ู ُุญَู َّุฏُ ุจُْู ุฌَุนَْูุฑٍ، ุญَุฏَّุซََูุง ุดُุนْุจَุฉُ، َูุงَู: ุณَู ِุนْุชُ ุณِู ุงู ุจَْู ุญَุฑْุจٍ، َُُูููู: ุณَู ِุนْุชُ ุนุจَّุงุฏ ุจَْู ุญُุจَูุด، ُูุญَุฏِّุซُ ุนَْู ุนَุฏِِّู ุจِْู ุญَุงุชِู ٍ، َูุงَู: ุฌَุงุกَุชْ ุฎَُْูู ุฑَุณُِูู ุงَِّููู ุตََّูู ุงَُّููู ุนََِْููู َูุณََّูู َ، َูุฃَุฎَุฐُูุง ุนَู َّุชِู ََููุงุณًุง، ََููู َّุง ุฃَุชَْูุง ุจِِูู ْ ุฅَِูู ุฑَุณُِูู ุงَِّููู ุตََّูู ุงَُّููู ุนََِْููู َูุณََّูู َ ุตُُّููุง َُูู، ََููุงَูุชْ: َูุง ุฑَุณَُูู ุงَِّููู، َูุงุกَ ุงَْููุงِูุฏُ َูุงَْููุทَุนَ ุงََْูููุฏُ، َูุฃََูุง ุนَุฌُูุฒٌ َูุจِูุฑَุฉٌ، ู َุง ุจِู ู ِْู ุฎِุฏْู َุฉٍ، ูู ُّู ุนَََّูู ู َّู ุงَُّููู ุนَََْููู، َูุงَู: "ู َْู َูุงِูุฏُِู؟ " َูุงَูุชْ: ุนَุฏُِّู ุจُْู ุญَุงุชِู ٍ، َูุงَู: "ุงَّูุฐِู َูุฑَّ ู َِู ุงَِّููู َูุฑَุณُِِููู! " َูุงَูุชْ: ูู َّู ุนَََّูู، ََููู َّุง ุฑَุฌَุนَ، َูุฑَุฌٌُู ุฅَِูู ุฌَْูุจِِู، ุชَุฑَู ุฃََُّูู ุนٌَِّูู، َูุงَู: ุณَِِููู ุญُู ْูุงูุง، َูุณَุฃََูุชُْู، َูุฃَู َุฑَ ََููุง، َูุงَู: َูุฃَุชَุชِْูู ََููุงَูุชْ: ََููุฏْ َูุนََู َูุนَْูุฉً ู َุง َูุงَู ุฃَุจَُูู َْููุนََُููุง، َูุฅَُِّูู َูุฏْ ุฃَุชَุงُู َُููุงٌู َูุฃَุตَุงุจَ ู ُِْูู، َูุฃَุชَุงُู َُููุงٌู َูุฃَุตَุงุจَ ู ُِْูู، َูุฃَุชَْูุชُُู َูุฅِุฐَุง ุนِْูุฏَُู ุงู ْุฑَุฃَุฉٌ َูุตِุจَْูุงٌู ุฃَْู ุตَุจٌِّู، َูุฐََูุฑَ ُูุฑْุจَُูู ْ ู َِู ุงَّููุจِِّู ุตََّูู ุงَُّููู ุนََِْููู َูุณََّูู َ، َูุงَู: َูุนَุฑَْูุชُ ุฃََُّูู َْููุณَ ุจِู ُِْูู ูุณุฑู ููุง ููุตุฑ، ููุงู: "َูุง ุนَุฏُِّู، ู َุง ุฃََูุฑََّู ุฃَْู َُููุงَู َูุง ุฅََِูู ุฅَِّูุง ุงَُّููู؟ ََْููู ู ِْู ุฅٍَِูู ุฅَِّูุง ุงَُّููู؟ َูุงَู: ู َุง ุฃََูุฑََّู ุฃَْู َُููุงَู: ุงَُّููู ุฃَْูุจَุฑُ، ََْููู ุดَْูุกٌ ุฃَْูุจَุฑُ ู َِู ุงَِّููู، ุนَุฒَّ َูุฌََّู؟ ". َูุงَู: َูุฃَุณَْูู ْุชُ، َูุฑَุฃَْูุชُ َูุฌَُْูู ุงุณْุชَุจْุดَุฑَ، ََููุงَู: "ุงْูู َุบْุถُูุจُ ุนََِْูููู ُ ุงَُْููููุฏُ، َูุฅَِّู ุงูุถَّุงَِّููู ุงَّููุตَุงุฑَู"
Dia mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ja'far, telah menceritakan kepada kami Syu'bah yang mengatakan bahwa dia pernah mendengar Sammak ibnu Harb menceritakan hadist berikut, bahwa dia mendengar Abbad ibnu Hubaisy menceritakannya dari Addi ibnu Hatim. Addi ibnu Hatim mengatakan, "Pasukan berkuda Rasulullah Saw. tiba, lalu mereka mengambil bibiku dan sejumlah orang dari kaumku. Ketika pasukan membawa mereka ke hadapan Rasulullah Saw., mereka berbaris ber-shaf di hadapannya, dan berkatalah bibiku. 'Wahai Rasulullah, pemimpin kami telah jauh, dan aku tak beranak lagi, sedangkan aku adalah seorang wanita yang telah lanjut usia, tiada suatu pelayan pun yang dapat kusajikan. Maka bebaskanlah diriku, semoga Allah membalasmu.' Rasulullah Saw. bertanya, 'Siapakah pemimpinmu?' Bibiku menjawab, 'Addi ibnu Hatim.' Rasulullah Saw. menjawab, 'Dia orang yang membangkang terhadap Allah dan Rasul-Nya,' lalu beliau membebaskan bibiku. Ketika Rasulullah Saw. kembali bersama seorang lelaki di sampingnya lalu lelaki itu berkata (kepada bibiku), 'Mintalah unta kendaraan kepadanya,' lalu aku meminta unta kendaraan kepadanya dan ternyata aku diberi." Addi ibnu Hatim melanjutkan kisahnya, "Setelah itu bibiku datang kepadaku dan berkata, 'Sesungguhnya aku diperlakukan dengan suatu perlakuan yang tidak pernah dilakukan oleh ayahmu. Sesungguhnya beliau kedatangan seseorang, lalu orang itu memperoleh darinya apa yang dimintanya; dan datang lagi kepadanya orang lain, maka orang itu pun memperoleh darinya apa yang dimintanya'." Addi ibnu Hatim melanjutkan kisahnya, "Maka aku datang kepada beliau Saw. Ternyata di sisi beliau terdapat seorang wanita dan banyak anak, lalu disebutkan bahwa mereka adalah kaum kerabat Nabi Saw. Maka aku kini mengetahui bahwa Nabi Saw. bukanlah seorang raja seperti kaisar, bukan pula seperti Kisra. Kemudian beliau Saw. bersabda kepadaku, 'Hai Addi. apakah yang mendorongmu hingga kamu membangkang tidak mau mengucapkan, Tidak ada Tuhan selain Allah'? Apakah ada Tuhan selain Allah? Apakah yang mendorongmu membangkang tidak mau mengucapkan, 'Allahu Akbar'? Apakah ada sesuatu yang lebih besar daripada Allah Swt.'?" Addi ibnu Hatim melanjutkan kisahnya.”Maka aku masuk Islam. dan kulihat wajah beliau tampak berseri-seri, lalu beliau bersabda,
ุฅู ุงْูู َุบْุถُูุจُ ุนََِْูููู ُ ุงَُْููููุฏُ َูุฅَِّู ุงูุถَّุงَِّููู ุงَّููุตَุงุฑَู
'Sesungguhnya orang-orang yang dimurkai itu adalah orang-orang Yahudi, dan sesungguhnya orang-orang yang sesat itu adalah orang-orang Nasrani'."
Hadis ini diriwayatkan pula oleh Imam Turmuzi melalui Hadis Sammak ibnu Harb, dan ia menilainya hasan garib. Ia mengatakan, "Kami tidak mengetahui hadis ini kecuali dari Sammak ibnu Harb."
Menurut kami, hadis ini telah diriwayatkan pula oleh Hammad ibnu Salamah melalui Sammak, dari Murri ibnu Qatri, dari Addi ibnu Hatim yang menceritakan: Aku pernah bertanya kepada Rasulullah Saw. mengenai firman-Nya. 'Bukan jalan orang-orang yang dimurkai," lalu beliau menjawab. 'Mereka adalah orang-orang Yahudi"; dan tentang firman-Nya. -Dan bukan pula jalan orang-orang yang sesat" beliau menjawab, "Orang-orang Nasrani adalah orang-orang yang sesat.
Hal yang sama diriwayatkan pula oleh Sufyan ibnu Uyaynah ibnu Ismail ibnu Abu Khalid, dari Asy-Sya'bi, dari Addi ibnu Hatim dengan lafaz yang sama. Hadis Addi ini diriwayatkan melalui berbagai jalur sanad dan mempunyai banyak lafaz (teks), bila dibahas cukup panjang.
(Bersambung...)
★★★★
๐๐๐ผ๐๐๐ผ๐๐๐ผ๐๐๐ผ
=============================
๐ณ๐ปKonsultasi: 081254571543 (Apry Zakaria Ramadhan)
๐ฒ Info KUTUB : Bit.ly/media_kutub
-----------**-----------
═❁๐ฐSEDEKAH KUTUB๐ฐ❁ ═
๐ฐ Bank Muamalat Nomor rekening: 3180005019
๐ณ Ac : Komunitas Tahajjud Berantai atau Ke Member Account KUTUB masing-masing (bagi yang sudah mendapatkan identitas member Kutub)
๐ฑKonfirmasi : 0857-4937-6876 (Bendahara KUTUB)
❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁
✊๐ป Mengokohkan Langkah, Menggelorakan Istiqamah (OMGT)
๐๐๐๐๐๐
*ARTIKEL MALAM*
Hari/Tgl. : Rabu, 22 Agustus 2018
11 Dzulhijah 1439 H
No. : 1235/AM/KOM/VIII/2018
Materi : Tafsir ibn Katsir
Pemateri : Ustd. Ronal Yahya
Tujuan : KUTUBer & Umum
========= ❁❁❁❁ =========
๐๐๐ผ๐๐๐ผ๐๐๐ผ๐๐๐ผ
๐ Tafsir Surat Al-Fatihah Ayat 7 (Bag.3/6)
ุบَْูุฑِ ุงْูู َุบْุถُูุจِ ุนََِْูููู ْ َููุง ุงูุถَّุงَِّููู
"Bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat." (QS. Al-Fatihah: 7)
Di antara mereka ada yang menduga bahwa huruf la dalam firman-Nya, "Walad dallina," adalah la zaidah (tambahan). Bentuk kalam selengkapnya menurut hipotesis mereka adalah seperti berikut: "Bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan orang-orang yang sesat." Mereka mengatakan demikian berdalilkan perkataan Al-Ajjaj (salah seorang penyair), yaitu:
ِูู ุจِุฆْุฑٍ َูุง ุญُูุฑٍ ุณَุฑَู َูู َุง ุดَุนَุฑَ
Dalam sebuah telaga —bukan telaga yang kering— dia berjalan, sedangkan dia tidak merasakannya.
Makna yang dimaksud ialah bi-ri haurin. Akan tetapi, makna yang sahih adalah seperti yang telah kami sebutkan di atas.
Karena itu, Abu Ubaid Al-Qasim ibnu Salam di dalam kitab Fadailil Qur’an meriwayatkan sebuah asar Abu Mu'awiyah, dari A'masy dari Ibrahim, dari Al-Aswad, dari Umar ibnul Khattab r.a. Disebutkan bahwa Umar r.a. pernah membaca gairil magdubi 'alaihim wa gairid dallina. Sanad asar ini berpredikat sahih.
Demikian pula telah diriwayatkan dari Ubay ibnu Ka'b, bahwa dia membacanya demikian, tetapi dapat diinterpretasikan bahwa bacaan tersebut dilakukan oleh keduanya (Umar dan Ubay) dengan maksud menafsirkannya.
Dengan demikian, bacaan ini memperkuat apa yang telah kami katakan. yaitu bahwa sesungguhnya huruf la didatangkan hanya untuk menguatkan makna nafi agar tidak ada dugaan yang menyangka bahwa lafaz ini di-ataf-kan kepada allazina an'amta 'alaihim; juga untuk membedakan kedua jalan tersebut dengan maksud agar masing terpisah jauh dari yang lainnya. karena sesungguhnya jalan yang ditempuh oleh ahli iman mengandung ilmu yang hak dan pengamalannya. Sedangkan orang-orang Yahudi telah kehilangan pengamalannya, dan orang-orang Nasrani telah kehilangan ilmunya. Karena itu dikatakan murka menimpa orang-orang Yahudi dan kesesatan menimpa orang-orang Nasrani. Orang yang mengetahui suatu ilmu lalu ia meninggalkannya, yakni tidak mengamalkannya, berarti ia berhak mendapat murka; lain halnya dengan orang yang tidak mempunyai ilmu. Orang-orang Nasrani di saat mereka mengarah ke suatu tujuan. tetapi mereka tidak mendapat petunjuk menuju ke jalannya, mengingat mereka mendatangi sesuatu bukan dari pintunya, yakni tidak mengikuti perkara yang hak, akhirnya sesatlah mereka. Orang-orang Yahudi dan Nasrani sesat lagi dimurkai. Hanya, yang dikhususkan mendapat murka adalah orang-orang Yahudi, sebagaimana yang disebutkan di dalam firman Allah Swt.:
ู َْู َูุนََُูู ุงَُّููู َูุบَุถِุจَ ุนََِْููู
"yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah". (QS. Al-Maidah: 60)
Yang dikhususkan mendapat predikat sesat adalah orang-orang Nasrani, sebagaimana yang dinyatakan di dalam firman-Nya:
َูุฏْ ุถَُّููุง ู ِْู َูุจُْู َูุฃَุถَُّููุง َูุซِูุฑุงً َูุถَُّููุง ุนَْู ุณَูุงุกِ ุงูุณَّุจِِูู
"mereka telah sesat sebelum (kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus". (QS. Al-Maidah: 77)
(Bersambung...)
★★★★
๐๐๐ผ๐๐๐ผ๐๐๐ผ๐๐๐ผ
=============================
๐ณ๐ปKonsultasi: 081254571543 (Apry Zakaria Ramadhan)
๐ฒ Info KUTUB : Bit.ly/media_kutub
-----------**-----------
═❁๐ฐSEDEKAH KUTUB๐ฐ❁ ═
๐ฐ Bank Muamalat Nomor rekening: 3180005019
๐ณ Ac : Komunitas Tahajjud Berantai atau Ke Member Account KUTUB masing-masing (bagi yang sudahu mendapatkan identitas member Kutub)
๐ฑKonfirmasi : 0857-4937-6876 (Bendahara KUTUB)
❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁
✊๐ป Mengokohkan Langkah, Menggelorakan Istiqamah (OMGT)
Aang
09.47
New Google SEO
Bandung, Indonesia*ARTIKEL MALAM*
Hari/Tgl. : Rabu, 22 Agustus 2018
11 Dzulhijah 1439 H
No. : 1235/AM/KOM/VIII/2018
Materi : Tafsir ibn Katsir
Pemateri : Ustd. Ronal Yahya
Tujuan : KUTUBer & Umum
========= ❁❁❁❁ =========
๐๐๐ผ๐๐๐ผ๐๐๐ผ๐๐๐ผ
๐ Tafsir Surat Al-Fatihah Ayat 7 (Bag.3/6)
ุบَْูุฑِ ุงْูู َุบْุถُูุจِ ุนََِْูููู ْ َููุง ุงูุถَّุงَِّููู
"Bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat." (QS. Al-Fatihah: 7)
Di antara mereka ada yang menduga bahwa huruf la dalam firman-Nya, "Walad dallina," adalah la zaidah (tambahan). Bentuk kalam selengkapnya menurut hipotesis mereka adalah seperti berikut: "Bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan orang-orang yang sesat." Mereka mengatakan demikian berdalilkan perkataan Al-Ajjaj (salah seorang penyair), yaitu:
ِูู ุจِุฆْุฑٍ َูุง ุญُูุฑٍ ุณَุฑَู َูู َุง ุดَุนَุฑَ
Dalam sebuah telaga —bukan telaga yang kering— dia berjalan, sedangkan dia tidak merasakannya.
Makna yang dimaksud ialah bi-ri haurin. Akan tetapi, makna yang sahih adalah seperti yang telah kami sebutkan di atas.
Karena itu, Abu Ubaid Al-Qasim ibnu Salam di dalam kitab Fadailil Qur’an meriwayatkan sebuah asar Abu Mu'awiyah, dari A'masy dari Ibrahim, dari Al-Aswad, dari Umar ibnul Khattab r.a. Disebutkan bahwa Umar r.a. pernah membaca gairil magdubi 'alaihim wa gairid dallina. Sanad asar ini berpredikat sahih.
Demikian pula telah diriwayatkan dari Ubay ibnu Ka'b, bahwa dia membacanya demikian, tetapi dapat diinterpretasikan bahwa bacaan tersebut dilakukan oleh keduanya (Umar dan Ubay) dengan maksud menafsirkannya.
Dengan demikian, bacaan ini memperkuat apa yang telah kami katakan. yaitu bahwa sesungguhnya huruf la didatangkan hanya untuk menguatkan makna nafi agar tidak ada dugaan yang menyangka bahwa lafaz ini di-ataf-kan kepada allazina an'amta 'alaihim; juga untuk membedakan kedua jalan tersebut dengan maksud agar masing terpisah jauh dari yang lainnya. karena sesungguhnya jalan yang ditempuh oleh ahli iman mengandung ilmu yang hak dan pengamalannya. Sedangkan orang-orang Yahudi telah kehilangan pengamalannya, dan orang-orang Nasrani telah kehilangan ilmunya. Karena itu dikatakan murka menimpa orang-orang Yahudi dan kesesatan menimpa orang-orang Nasrani. Orang yang mengetahui suatu ilmu lalu ia meninggalkannya, yakni tidak mengamalkannya, berarti ia berhak mendapat murka; lain halnya dengan orang yang tidak mempunyai ilmu. Orang-orang Nasrani di saat mereka mengarah ke suatu tujuan. tetapi mereka tidak mendapat petunjuk menuju ke jalannya, mengingat mereka mendatangi sesuatu bukan dari pintunya, yakni tidak mengikuti perkara yang hak, akhirnya sesatlah mereka. Orang-orang Yahudi dan Nasrani sesat lagi dimurkai. Hanya, yang dikhususkan mendapat murka adalah orang-orang Yahudi, sebagaimana yang disebutkan di dalam firman Allah Swt.:
ู َْู َูุนََُูู ุงَُّููู َูุบَุถِุจَ ุนََِْููู
"yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah". (QS. Al-Maidah: 60)
Yang dikhususkan mendapat predikat sesat adalah orang-orang Nasrani, sebagaimana yang dinyatakan di dalam firman-Nya:
َูุฏْ ุถَُّููุง ู ِْู َูุจُْู َูุฃَุถَُّููุง َูุซِูุฑุงً َูุถَُّููุง ุนَْู ุณَูุงุกِ ุงูุณَّุจِِูู
"mereka telah sesat sebelum (kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus". (QS. Al-Maidah: 77)
(Bersambung...)
★★★★
๐๐๐ผ๐๐๐ผ๐๐๐ผ๐๐๐ผ
=============================
๐ณ๐ปKonsultasi: 081254571543 (Apry Zakaria Ramadhan)
๐ฒ Info KUTUB : Bit.ly/media_kutub
-----------**-----------
═❁๐ฐSEDEKAH KUTUB๐ฐ❁ ═
๐ฐ Bank Muamalat Nomor rekening: 3180005019
๐ณ Ac : Komunitas Tahajjud Berantai atau Ke Member Account KUTUB masing-masing (bagi yang sudahu mendapatkan identitas member Kutub)
๐ฑKonfirmasi : 0857-4937-6876 (Bendahara KUTUB)
❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁
✊๐ป Mengokohkan Langkah, Menggelorakan Istiqamah (OMGT)