ππππππ
*ARTIKEL MALAM*
Hari/Tgl. : Senin, 29 Oktober 2018
21 Shafar 1440 H
No. : 1301/AM/KOM/X/2018
Materi : Motivasi
Tujuan : KUTUBer & Umum
========= ❁❁❁❁ =========
πππ»πππ»πππ»πππ»
π Memiliki Visi Besar
✓ Memiliki Misi Diri
Misi, menurut Satria Hadi Lubis dalam buku berjudul “Breaking The Time”, adalah kristalisasi nilai-nilai, azas hidup, intisari dan menjadi dasar kepribadian. Ketika misi digunakan dalam lingkup individu, misi berarti kristalisasi nilai-nilai yang diyakini kebenarannya oleh seseorang.
Misi ada dua, misi positif dan misi negative. Setiap orang memiliki misi sesuai hasil kristalisasi nilai-nilai hidup yang diyakininya. Untuk dapat diusung dengan jelas, maka misi yang positif disyaratkan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
❶. Luhur, Ideal.
Ia bersumber dari nilai-nilai universal yang berasal dari Allah.
❷. Fleksibel.
Tidak terlalu kaku dan memberi ruang bagi perubahan-perubahan untuk mencapai tujuan.
❸. Menarik.
Misi mampu memotivasi penyandangnya untuk senantiasa mempertahankan dan menjalankannya. Memberikan optimisme dan harapan daripada kekhawatiran.
❹. Spiritual.
Non materi dan abstrak
❺. Jelas dan singkat.
Misi hidup harus jelas. Ia mampu memberikan jawaban dari mana, hendak kemana dan untuk apa ia hidup di dunia ini?
Mari berkaca pada salafush shalih dalam mengusung misinya. Mereka mengukir prestasi mulia karena misi mereka mulia.
◆◇ Misi Umar bin Khathab
Ketika menjadi, “Kalau saya tidur di siang hari berarti saya mengabaikan hak-hak rakyat, kalua saya tidur di malam hari berarti saya mengabaikan hak saya untuk beribadah kepada Allah.”
◆◇ Misi Rib’iy bin Amir
Ketika memasuki istana Rustum, “Kami diutus untuk memerdekankan manusia dari penghambaan manusia atas manusia menuju penghambaan manusia terhadap Rabbnya manusia, membebaskan manusia dari penjara kesempitan dunia dari kezaliman dan kekejaman menuju perdamaian dan keadilan Islam.”
◆◇ Misi Umar Mukhtar
Melawan kolonialisme itali, “Mereka boleh mematahkan pedangku, tetapi sekali kali kebatilan yang mereka usung tidak akan dapat mematahkan kebenaran yang aku bawa.”
◆◇ Misi Imam syafi’i
“Kalau saya hidup saya tidak pernah kehilangan makanan. Kalaupun saya mati saya tak pernah kehilangan kuburan. Cita-citaku adalah cita-cita seorang pemimpin, dan jiwaku adalah jiwa yang merdeka yang melihat kerendahan sebagai kekufuran.”
◆◇ Misi Asy Syahid Sayyid Quthub
“Sesungguhnya keberanian itu tidak akan mempercepat ajal karena ajal telah ditetapkan. Sesungguhnya sikap pengecut juga tidak akan memperlambat ajal apabila sudah dating waktunya.”
◆◇ Misi Imam Ahmad
Suatu saat Imam Ahmad ditanya, “Kapan seseorang hamba bisa istirahat?”, beliau menjawab, “ketika kakinya menginjak Surga.”
Itu adalah beberapa contoh misi besar orang-orang besar. Mereka orang-orang biasa. Sama seperti kita. Mereka menempuh jalan menjadi besar. Melalui cara-cara yang tidak biasa. Melewati ujian yang luar biasa, sehingga prestasinya pun luar biasa. Kalau mereka bisa, kita pun bisa, yakinlah.
sumber: "From Zero to Hero"
πππ»πππ»πππ»πππ»
=============================
π³π»Konsultasi: https://wa.me/6281254571543 (Apry Zakaria Ramadhan)
π² Info KUTUB : Bit.ly/media_kutub
-----------**-----------
═❁π°SEDEKAH KUTUBπ°❁ ═
π° Bank Muamalat Nomor rekening: 3180005019
π³ Ac : Komunitas Tahajjud Berantai atau Ke Member Account KUTUB masing-masing (bagi yang sudahu mendapatkan identitas member Kutub)
π±Konfirmasi : https://wa.me/ 085749376876 (Bendahara KUTUB)
❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁
✊π» Mengokohkan Langkah, Menggelorakan Istiqamah (OMGT)
*ARTIKEL MALAM*
Hari/Tgl. : Senin, 29 Oktober 2018
21 Shafar 1440 H
No. : 1301/AM/KOM/X/2018
Materi : Motivasi
Tujuan : KUTUBer & Umum
========= ❁❁❁❁ =========
πππ»πππ»πππ»πππ»
π Memiliki Visi Besar
✓ Memiliki Misi Diri
Misi, menurut Satria Hadi Lubis dalam buku berjudul “Breaking The Time”, adalah kristalisasi nilai-nilai, azas hidup, intisari dan menjadi dasar kepribadian. Ketika misi digunakan dalam lingkup individu, misi berarti kristalisasi nilai-nilai yang diyakini kebenarannya oleh seseorang.
Misi ada dua, misi positif dan misi negative. Setiap orang memiliki misi sesuai hasil kristalisasi nilai-nilai hidup yang diyakininya. Untuk dapat diusung dengan jelas, maka misi yang positif disyaratkan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
❶. Luhur, Ideal.
Ia bersumber dari nilai-nilai universal yang berasal dari Allah.
❷. Fleksibel.
Tidak terlalu kaku dan memberi ruang bagi perubahan-perubahan untuk mencapai tujuan.
❸. Menarik.
Misi mampu memotivasi penyandangnya untuk senantiasa mempertahankan dan menjalankannya. Memberikan optimisme dan harapan daripada kekhawatiran.
❹. Spiritual.
Non materi dan abstrak
❺. Jelas dan singkat.
Misi hidup harus jelas. Ia mampu memberikan jawaban dari mana, hendak kemana dan untuk apa ia hidup di dunia ini?
Mari berkaca pada salafush shalih dalam mengusung misinya. Mereka mengukir prestasi mulia karena misi mereka mulia.
◆◇ Misi Umar bin Khathab
Ketika menjadi, “Kalau saya tidur di siang hari berarti saya mengabaikan hak-hak rakyat, kalua saya tidur di malam hari berarti saya mengabaikan hak saya untuk beribadah kepada Allah.”
◆◇ Misi Rib’iy bin Amir
Ketika memasuki istana Rustum, “Kami diutus untuk memerdekankan manusia dari penghambaan manusia atas manusia menuju penghambaan manusia terhadap Rabbnya manusia, membebaskan manusia dari penjara kesempitan dunia dari kezaliman dan kekejaman menuju perdamaian dan keadilan Islam.”
◆◇ Misi Umar Mukhtar
Melawan kolonialisme itali, “Mereka boleh mematahkan pedangku, tetapi sekali kali kebatilan yang mereka usung tidak akan dapat mematahkan kebenaran yang aku bawa.”
◆◇ Misi Imam syafi’i
“Kalau saya hidup saya tidak pernah kehilangan makanan. Kalaupun saya mati saya tak pernah kehilangan kuburan. Cita-citaku adalah cita-cita seorang pemimpin, dan jiwaku adalah jiwa yang merdeka yang melihat kerendahan sebagai kekufuran.”
◆◇ Misi Asy Syahid Sayyid Quthub
“Sesungguhnya keberanian itu tidak akan mempercepat ajal karena ajal telah ditetapkan. Sesungguhnya sikap pengecut juga tidak akan memperlambat ajal apabila sudah dating waktunya.”
◆◇ Misi Imam Ahmad
Suatu saat Imam Ahmad ditanya, “Kapan seseorang hamba bisa istirahat?”, beliau menjawab, “ketika kakinya menginjak Surga.”
Itu adalah beberapa contoh misi besar orang-orang besar. Mereka orang-orang biasa. Sama seperti kita. Mereka menempuh jalan menjadi besar. Melalui cara-cara yang tidak biasa. Melewati ujian yang luar biasa, sehingga prestasinya pun luar biasa. Kalau mereka bisa, kita pun bisa, yakinlah.
sumber: "From Zero to Hero"
πππ»πππ»πππ»πππ»
=============================
π³π»Konsultasi: https://wa.me/6281254571543 (Apry Zakaria Ramadhan)
π² Info KUTUB : Bit.ly/media_kutub
-----------**-----------
═❁π°SEDEKAH KUTUBπ°❁ ═
π° Bank Muamalat Nomor rekening: 3180005019
π³ Ac : Komunitas Tahajjud Berantai atau Ke Member Account KUTUB masing-masing (bagi yang sudahu mendapatkan identitas member Kutub)
π±Konfirmasi : https://wa.me/ 085749376876 (Bendahara KUTUB)
❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁
✊π» Mengokohkan Langkah, Menggelorakan Istiqamah (OMGT)
Thanks for reading & sharing KUMPULAN ILMU DAN CERITA