ππππππ
*ARTIKEL MALAM*
Hari/Tgl. : Senin, 22 Oktober 2018
14 Shafar 1440 H
No. : 1294/AM/KOM/X/2018
Materi : Motivasi
Tujuan : KUTUBer & Umum
========= ❁❁❁❁ =========
πππ»πππ»πππ»πππ»
π Memiliki Visi Besar
Pribadi muslim yang visioner memiliki cita-cita besar. Dari cita-cita itulah orang akan berpikir besar untuk melakukan kerja-kerja besar.
✓ Al Mutanabi mengatakan: “Manusia dinilai berdasarkan perbuatan mereka. Kebesaran jiwa mereka yang menentukan karya besar mereka memang besar. Dimata orang-orang kerdil, masalah-masalah sepele menjadi besar. Bagi yang berjiwa besar, masalah-masalah besar terlihat kecil.” (Gatra, 4 Maret 1995)
✓ Imam Syafi’I mengatakan “Kalau aku hidup aku tak takut kehilangan makanan. Kalau aku mati aku tak pernah kehilangan kuburan. Jiwaku jiwa yang merdeka yang melihat kelemahan sebagai kekufuran.”
✓ Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah mengatakan, “Apa yang dilakukan musuh-musuhku terhadapku? Surgaku ada dalam jiwaku. JIka mereka memenjarakanku, maka itu adalah masa penyepianku dengan Tuhanku. Jika mereka mengasingkanku ke suatu tempat yang jauh, maka itu masa pengembaraan bagiku. Jika mereka membunuhku, itu adalah kematian yang semoga menjadikanku sebagai syahid.”
Demikianlah orang-orang besar. Mereka memiliki visi besar. Pandangan yang besar. Persepsi yang benar. Langkah yang tegar, Ide-ide yang selalu segar. Amal-amal tumbuh mengakar menjadi kontribusi menjadikan dirinya besar.
Seperti yang dikatakan Stephen R. Covey, “Visi membuat kita bergairah dengan pemahaman akan sumbangan khas yang dapat kita buat.”
Memiliki visi yang jelas adalah sebuah keharusan agar langkah-langkahnya terukur. Agar memperpanjang umur, agar amal shalihnya subur dan menjadikan kehidupannya teratur.
Visi dibangun dari dasar pemikiran dan penggalian nilai-nilai besar yang diyakini. Visi adalah mimpi anda akan hari depan yang dicita-citakan.
Imam Syahid Hasan Al Banna mengatakan, “ Kenyataan hari ini adalah hasil dari impian kita kemarin. Kenyataan esok hari ditentukan oleh impian hari ini.”
Visi akan membuat hidup kita bergairah. Karena visi ibarat mimpi untuk memupuk harapan. Sehingga mampu melihat apa saja yang saat ini belum terjadi.
Orang yang visioner akan berpikir lebih cepat dari masanya. Dengannya ia bisa mengusung keberanian, menepis ketakutan, menghilangkan keraguan.
Asy-Syahid Sayyid Quthub mengatakan, “Sesungguhnya keberanian tidak akan mempercepat ajal yang telah ditetapkan. Demikian juga sikap pengecut tidak akan dapat memperlambat kematian apabila telah ditetapkan.”
Kekuatan visi sungguh luar biasa. Menurut penelitian, kata Satria Hadi Lubis, menunjukkan bahwa anak-anak yang memiliki gambaran peran yang berorientasi pada masa depan berhasil lebih baik di sekolah dan lebih handal dalam mengatasi tantangan hidup. Tim dan organisasi yang memiliki pemahaman yang kuat mengenai suatu misi tidak akan mewujudkan misinya tanpa kehadiran visi.
Karenanya Rasulullah saw menggariskan visi dasar seorang muslim menjadi muslim yang shalih. Yang berguna bagi dirinya dan tidak menimbulkan kerusakan atau kerugian bagi sekelilingnya. Ini minimalnya seorang muslim.
“Orang muslim adalah orang yang menyelamatkan orang muslim lain dari (kejahatan) lidahnya dan tangannya.” (HR. Muslim)
Dalam kacamata tarbiyah ia berada dalam tahap shalihun linafsihi. Shalih terhadap dirinya. Dalam kacamata ukhuwah, ia adalah salamatush shadr yakni bersihnya hati dari kedengkian terhadap saudaranya.
Adapun visi unggul seorang muslim adalah memberdayakan keshalihan dirinya menjadi keshalihan sosial yang bermanfaat, menghidupkan. Jadilah pribadi mukmin yang kuat. Karena dengan kekuatannya banyak memberi manfaat.
Rasulullah saw bersabda, “Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada seorang mukmin yang lemah, dan pada diri masing-masing dari keduanya terdapat kebaikan. Bersungguh-sungguhlah dalam meraih apa yang bermanfaat bagimu, mohonlah pertolongan kepada Allah, dan jangan merasa lemah. Jika sesuatu menimpamu maka janganlah kamu mengatakan. “seandainya aku melakukan begini niscaya akan begini dan begini”, akan tetapi katakanlah. “Allah telah mentakdirkan hal itu, dan apa yang dikehendaki-Nya pasti akan terjadi”, karena sesungguhnya perkataan “seandainya” akan membuka perbuatan setan”. (Diriwayatkan Muslim dari Abu Hurairah ra.)
Rasulullah saw bersabda:
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia yang lainnya.”
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang panjang umurnya dan baik amalnya.”
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling baik akhlaknya.”
"Sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari Al Quran dan mengajarkannya kepada orang lain.”
sumber: "From Zero to Hero"
πππ»πππ»πππ»πππ»
=============================
π³π»Konsultasi: https://wa.me/6281254571543 (Apry Zakaria Ramadhan)
π² Info KUTUB : Bit.ly/media_kutub
-----------**-----------
═❁π°SEDEKAH KUTUBπ°❁ ═
π° Bank Muamalat Nomor rekening: 3180005019
π³ Ac : Komunitas Tahajjud Berantai atau Ke Member Account KUTUB masing-masing (bagi yang sudahu mendapatkan identitas member Kutub)
π±Konfirmasi : https://wa.me/ 085749376876 (Bendahara KUTUB)
❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁
✊π» Mengokohkan Langkah, Menggelorakan Istiqamah (OMGT)
*ARTIKEL MALAM*
Hari/Tgl. : Senin, 22 Oktober 2018
14 Shafar 1440 H
No. : 1294/AM/KOM/X/2018
Materi : Motivasi
Tujuan : KUTUBer & Umum
========= ❁❁❁❁ =========
πππ»πππ»πππ»πππ»
π Memiliki Visi Besar
Pribadi muslim yang visioner memiliki cita-cita besar. Dari cita-cita itulah orang akan berpikir besar untuk melakukan kerja-kerja besar.
✓ Al Mutanabi mengatakan: “Manusia dinilai berdasarkan perbuatan mereka. Kebesaran jiwa mereka yang menentukan karya besar mereka memang besar. Dimata orang-orang kerdil, masalah-masalah sepele menjadi besar. Bagi yang berjiwa besar, masalah-masalah besar terlihat kecil.” (Gatra, 4 Maret 1995)
✓ Imam Syafi’I mengatakan “Kalau aku hidup aku tak takut kehilangan makanan. Kalau aku mati aku tak pernah kehilangan kuburan. Jiwaku jiwa yang merdeka yang melihat kelemahan sebagai kekufuran.”
✓ Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah mengatakan, “Apa yang dilakukan musuh-musuhku terhadapku? Surgaku ada dalam jiwaku. JIka mereka memenjarakanku, maka itu adalah masa penyepianku dengan Tuhanku. Jika mereka mengasingkanku ke suatu tempat yang jauh, maka itu masa pengembaraan bagiku. Jika mereka membunuhku, itu adalah kematian yang semoga menjadikanku sebagai syahid.”
Demikianlah orang-orang besar. Mereka memiliki visi besar. Pandangan yang besar. Persepsi yang benar. Langkah yang tegar, Ide-ide yang selalu segar. Amal-amal tumbuh mengakar menjadi kontribusi menjadikan dirinya besar.
Seperti yang dikatakan Stephen R. Covey, “Visi membuat kita bergairah dengan pemahaman akan sumbangan khas yang dapat kita buat.”
Memiliki visi yang jelas adalah sebuah keharusan agar langkah-langkahnya terukur. Agar memperpanjang umur, agar amal shalihnya subur dan menjadikan kehidupannya teratur.
Visi dibangun dari dasar pemikiran dan penggalian nilai-nilai besar yang diyakini. Visi adalah mimpi anda akan hari depan yang dicita-citakan.
Imam Syahid Hasan Al Banna mengatakan, “ Kenyataan hari ini adalah hasil dari impian kita kemarin. Kenyataan esok hari ditentukan oleh impian hari ini.”
Visi akan membuat hidup kita bergairah. Karena visi ibarat mimpi untuk memupuk harapan. Sehingga mampu melihat apa saja yang saat ini belum terjadi.
Orang yang visioner akan berpikir lebih cepat dari masanya. Dengannya ia bisa mengusung keberanian, menepis ketakutan, menghilangkan keraguan.
Asy-Syahid Sayyid Quthub mengatakan, “Sesungguhnya keberanian tidak akan mempercepat ajal yang telah ditetapkan. Demikian juga sikap pengecut tidak akan dapat memperlambat kematian apabila telah ditetapkan.”
Kekuatan visi sungguh luar biasa. Menurut penelitian, kata Satria Hadi Lubis, menunjukkan bahwa anak-anak yang memiliki gambaran peran yang berorientasi pada masa depan berhasil lebih baik di sekolah dan lebih handal dalam mengatasi tantangan hidup. Tim dan organisasi yang memiliki pemahaman yang kuat mengenai suatu misi tidak akan mewujudkan misinya tanpa kehadiran visi.
Karenanya Rasulullah saw menggariskan visi dasar seorang muslim menjadi muslim yang shalih. Yang berguna bagi dirinya dan tidak menimbulkan kerusakan atau kerugian bagi sekelilingnya. Ini minimalnya seorang muslim.
“Orang muslim adalah orang yang menyelamatkan orang muslim lain dari (kejahatan) lidahnya dan tangannya.” (HR. Muslim)
Dalam kacamata tarbiyah ia berada dalam tahap shalihun linafsihi. Shalih terhadap dirinya. Dalam kacamata ukhuwah, ia adalah salamatush shadr yakni bersihnya hati dari kedengkian terhadap saudaranya.
Adapun visi unggul seorang muslim adalah memberdayakan keshalihan dirinya menjadi keshalihan sosial yang bermanfaat, menghidupkan. Jadilah pribadi mukmin yang kuat. Karena dengan kekuatannya banyak memberi manfaat.
Rasulullah saw bersabda, “Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada seorang mukmin yang lemah, dan pada diri masing-masing dari keduanya terdapat kebaikan. Bersungguh-sungguhlah dalam meraih apa yang bermanfaat bagimu, mohonlah pertolongan kepada Allah, dan jangan merasa lemah. Jika sesuatu menimpamu maka janganlah kamu mengatakan. “seandainya aku melakukan begini niscaya akan begini dan begini”, akan tetapi katakanlah. “Allah telah mentakdirkan hal itu, dan apa yang dikehendaki-Nya pasti akan terjadi”, karena sesungguhnya perkataan “seandainya” akan membuka perbuatan setan”. (Diriwayatkan Muslim dari Abu Hurairah ra.)
Rasulullah saw bersabda:
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia yang lainnya.”
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang panjang umurnya dan baik amalnya.”
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling baik akhlaknya.”
"Sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari Al Quran dan mengajarkannya kepada orang lain.”
sumber: "From Zero to Hero"
πππ»πππ»πππ»πππ»
=============================
π³π»Konsultasi: https://wa.me/6281254571543 (Apry Zakaria Ramadhan)
π² Info KUTUB : Bit.ly/media_kutub
-----------**-----------
═❁π°SEDEKAH KUTUBπ°❁ ═
π° Bank Muamalat Nomor rekening: 3180005019
π³ Ac : Komunitas Tahajjud Berantai atau Ke Member Account KUTUB masing-masing (bagi yang sudahu mendapatkan identitas member Kutub)
π±Konfirmasi : https://wa.me/ 085749376876 (Bendahara KUTUB)
❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁
✊π» Mengokohkan Langkah, Menggelorakan Istiqamah (OMGT)
Thanks for reading & sharing KUMPULAN ILMU DAN CERITA