๐๐MUHASABAH CINTA๐๐
Hari/Tgl. : Senin 22 Oktober 2018
13 Safar 1440 H
No. : 1265/MC/KOM/X/2018
Materi : Muhasabah Cinta
Tujuan : KUTUBer & Umum
=========☆☆☆☆===========
๐๐๐ผ๐ผ๐๐๐๐ผ๐ผ๐๐
๐ Cerita Inspirasi Tahajjud bersama Ust. H. Uti Konsen U.M.
๐ฐ Mulianya Rasa Kasih Sayang
◆◇ Dikisahkan, pada satu hari libur, salah seorang pejabat pada kantor pemerintahan Umar bin Kahttab RA berkunjung ke rumah khalifah Umar yang dikenal tegas dan adil itu. Sebelum mengucapkan salam dan mengetuk pintu, tertahan langkah pejabat itu sebab mendengar suara diskusi serius antara Umar dan isterinya.
◆◇ Sang pejabat tertegun, karena Umar yang sangat disegani semua orang itu, ternyata dirumahnya bukan seorang yang angker. Buktinya sang isteri dengan mantap dan lancar menimpali apa yang Umar katakan dan yang ditimpali pun mendengarkan serta menerima. Sang pejabat beruntung karena bisa mengambil pelajaran yang amat berharga.
◆◇ Pada kesempatan lain, ada lagi seorang pejabat yang berkunjung ke rumah Umar bin Khattab RA. Ia merasa sangat heran dan “memprotes“ apa yang dilihatnya, ketika Umar bercanda tawa dan menciumi anak-anaknya. Bagi sang pejabat, hal itu dianggapnya tidak layak dilakukan oleh orang nomor satu dalam pemerintahan umat Islam. Tapi, Umar yang kebapakan menimpali protes si pejabat bawahannya itu dengan pertanyaan,
◆◇ “Apakah kamu punya anak-anak di rumah?”, Jawabnya, “Betul“. Umar bertanya lagi, “Apakah kamu suka menciumi mereka?“, Sang pejabat menjawab, “Oh, tidak, wahai Amirul Mukminin. Semua orang di rumah saya, jika saya masuk, mereka terdiam seketika!“. Dengan marah Umar mengatakan, “Celaka, bagaimana kamu akan menyayangi umat Muhammad SAW sedangkan kamu tidak bersikap sayang kepada anak-anakmu sendiri. Sejak saat ini, lepaskan jabatanmu dan keluarlah!”. Sang pejabat kena batunya.
◆◇ Sudah pasti alasan Umar itu ada dalilnya. Bukankah Rasulullah SAW pernah bersabda “Sebaik-baik kamu adalah yang paling baik terhadap keluarganya. Dan aku adalah yang paling baik terhadap keluarga“ (HR. Al Hakim).
◆◇ Syaikh Al-Nabtaiti berkata, “Diantara akhlak jelek seseorang adalah ia masuk ke rumah keluarganya dengan penuh kegembiraan dan tertawa terbahak bahak. Sedangkan keluarganya memisahkan diri darinya karena merasa takut. Juga termasuk akhlak jelek adalah jika kucing dan anjing lari menjauh karena merasa takut kepada orang tersebut.”
◆◇ Mungkin sang pejabat itu menganggap bahwa dengan sikap Umar terhadap keluarganya itu bisa menurunkan wibawanya sebagai orong nomor satu di pemerintahan. Padahal, “Berwibawa bukan menjadikan orang lain merasa segan dan tunduk saat bertemu kita. Namun, berwibawa adalah jika orang lain merasa terlindungi oleh keberadaan kita. Kita senang dengan kehadiran mereka dan mereka merasa senang dengan kehadiran kita. Sungguh buruk seseorang yang menginginkan disenangi oleh orang lain sementara dirinya tidak pernah menyenangkan mereka,“ demikian kisah Syaih Farqad al Sanji.
Wallahu'alam
Bersambung...
๐๐๐ผ๐ผ๐๐๐๐ผ๐ผ๐๐
==========☆☆☆============
═❁๐ฐSEDEKAH KUTUB๐ฐ❁ ═
๐ฐ Bank Muamalat (kode bank 147) atas Nama Komunitas Tahajjud Berantai
๐ฒ Cinta Hafidz - Norek :3350010324
๐ฑCinta Yatim - No. rek: 3350010325
๐ป Peningkatan Ekonomi Duafa - No. Rek:3350010326
๐ฎCinta Masjid - No. rek 3350010327
๐ฆ Sosial Kemanusiaan - No.Rek : 3350010328
☎ Syiar Dakwah - No, Rek: 3180005019 atau melalui MAK bagi yg sudah mendapatkannnya
๐ฑKonfirmasi : https://wa.me/6285749376876 (Bendahara KUTUB)
❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁
✊๐ป *Mengokohkan Langkah, Menggelorakan Istiqamah*
Hari/Tgl. : Senin 22 Oktober 2018
13 Safar 1440 H
No. : 1265/MC/KOM/X/2018
Materi : Muhasabah Cinta
Tujuan : KUTUBer & Umum
=========☆☆☆☆===========
๐๐๐ผ๐ผ๐๐๐๐ผ๐ผ๐๐
๐ Cerita Inspirasi Tahajjud bersama Ust. H. Uti Konsen U.M.
๐ฐ Mulianya Rasa Kasih Sayang
◆◇ Dikisahkan, pada satu hari libur, salah seorang pejabat pada kantor pemerintahan Umar bin Kahttab RA berkunjung ke rumah khalifah Umar yang dikenal tegas dan adil itu. Sebelum mengucapkan salam dan mengetuk pintu, tertahan langkah pejabat itu sebab mendengar suara diskusi serius antara Umar dan isterinya.
◆◇ Sang pejabat tertegun, karena Umar yang sangat disegani semua orang itu, ternyata dirumahnya bukan seorang yang angker. Buktinya sang isteri dengan mantap dan lancar menimpali apa yang Umar katakan dan yang ditimpali pun mendengarkan serta menerima. Sang pejabat beruntung karena bisa mengambil pelajaran yang amat berharga.
◆◇ Pada kesempatan lain, ada lagi seorang pejabat yang berkunjung ke rumah Umar bin Khattab RA. Ia merasa sangat heran dan “memprotes“ apa yang dilihatnya, ketika Umar bercanda tawa dan menciumi anak-anaknya. Bagi sang pejabat, hal itu dianggapnya tidak layak dilakukan oleh orang nomor satu dalam pemerintahan umat Islam. Tapi, Umar yang kebapakan menimpali protes si pejabat bawahannya itu dengan pertanyaan,
◆◇ “Apakah kamu punya anak-anak di rumah?”, Jawabnya, “Betul“. Umar bertanya lagi, “Apakah kamu suka menciumi mereka?“, Sang pejabat menjawab, “Oh, tidak, wahai Amirul Mukminin. Semua orang di rumah saya, jika saya masuk, mereka terdiam seketika!“. Dengan marah Umar mengatakan, “Celaka, bagaimana kamu akan menyayangi umat Muhammad SAW sedangkan kamu tidak bersikap sayang kepada anak-anakmu sendiri. Sejak saat ini, lepaskan jabatanmu dan keluarlah!”. Sang pejabat kena batunya.
◆◇ Sudah pasti alasan Umar itu ada dalilnya. Bukankah Rasulullah SAW pernah bersabda “Sebaik-baik kamu adalah yang paling baik terhadap keluarganya. Dan aku adalah yang paling baik terhadap keluarga“ (HR. Al Hakim).
◆◇ Syaikh Al-Nabtaiti berkata, “Diantara akhlak jelek seseorang adalah ia masuk ke rumah keluarganya dengan penuh kegembiraan dan tertawa terbahak bahak. Sedangkan keluarganya memisahkan diri darinya karena merasa takut. Juga termasuk akhlak jelek adalah jika kucing dan anjing lari menjauh karena merasa takut kepada orang tersebut.”
◆◇ Mungkin sang pejabat itu menganggap bahwa dengan sikap Umar terhadap keluarganya itu bisa menurunkan wibawanya sebagai orong nomor satu di pemerintahan. Padahal, “Berwibawa bukan menjadikan orang lain merasa segan dan tunduk saat bertemu kita. Namun, berwibawa adalah jika orang lain merasa terlindungi oleh keberadaan kita. Kita senang dengan kehadiran mereka dan mereka merasa senang dengan kehadiran kita. Sungguh buruk seseorang yang menginginkan disenangi oleh orang lain sementara dirinya tidak pernah menyenangkan mereka,“ demikian kisah Syaih Farqad al Sanji.
Wallahu'alam
Bersambung...
๐๐๐ผ๐ผ๐๐๐๐ผ๐ผ๐๐
==========☆☆☆============
═❁๐ฐSEDEKAH KUTUB๐ฐ❁ ═
๐ฐ Bank Muamalat (kode bank 147) atas Nama Komunitas Tahajjud Berantai
๐ฒ Cinta Hafidz - Norek :3350010324
๐ฑCinta Yatim - No. rek: 3350010325
๐ป Peningkatan Ekonomi Duafa - No. Rek:3350010326
๐ฎCinta Masjid - No. rek 3350010327
๐ฆ Sosial Kemanusiaan - No.Rek : 3350010328
☎ Syiar Dakwah - No, Rek: 3180005019 atau melalui MAK bagi yg sudah mendapatkannnya
๐ฑKonfirmasi : https://wa.me/6285749376876 (Bendahara KUTUB)
❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁
✊๐ป *Mengokohkan Langkah, Menggelorakan Istiqamah*
Thanks for reading & sharing KUMPULAN ILMU DAN CERITA