๐๐๐๐๐๐
*ARTIKEL MALAM*
Hari/Tgl. : Rabu, 22 Agustus 2018
11 Dzulhijah 1439 H
No. : 1235/AM/KOM/VIII/2018
Materi : Tafsir ibn Katsir
Pemateri : Ustd. Ronal Yahya
Tujuan : KUTUBer & Umum
========= ❁❁❁❁ =========
๐๐๐ผ๐๐๐ผ๐๐๐ผ๐๐๐ผ
๐ Tafsir Surat Al-Fatihah Ayat 7 (Bag.3/6)
ุบَْูุฑِ ุงْูู َุบْุถُูุจِ ุนََِْูููู ْ َููุง ุงูุถَّุงَِّููู
"Bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat." (QS. Al-Fatihah: 7)
Di antara mereka ada yang menduga bahwa huruf la dalam firman-Nya, "Walad dallina," adalah la zaidah (tambahan). Bentuk kalam selengkapnya menurut hipotesis mereka adalah seperti berikut: "Bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan orang-orang yang sesat." Mereka mengatakan demikian berdalilkan perkataan Al-Ajjaj (salah seorang penyair), yaitu:
ِูู ุจِุฆْุฑٍ َูุง ุญُูุฑٍ ุณَุฑَู َูู َุง ุดَุนَุฑَ
Dalam sebuah telaga —bukan telaga yang kering— dia berjalan, sedangkan dia tidak merasakannya.
Makna yang dimaksud ialah bi-ri haurin. Akan tetapi, makna yang sahih adalah seperti yang telah kami sebutkan di atas.
Karena itu, Abu Ubaid Al-Qasim ibnu Salam di dalam kitab Fadailil Qur’an meriwayatkan sebuah asar Abu Mu'awiyah, dari A'masy dari Ibrahim, dari Al-Aswad, dari Umar ibnul Khattab r.a. Disebutkan bahwa Umar r.a. pernah membaca gairil magdubi 'alaihim wa gairid dallina. Sanad asar ini berpredikat sahih.
Demikian pula telah diriwayatkan dari Ubay ibnu Ka'b, bahwa dia membacanya demikian, tetapi dapat diinterpretasikan bahwa bacaan tersebut dilakukan oleh keduanya (Umar dan Ubay) dengan maksud menafsirkannya.
Dengan demikian, bacaan ini memperkuat apa yang telah kami katakan. yaitu bahwa sesungguhnya huruf la didatangkan hanya untuk menguatkan makna nafi agar tidak ada dugaan yang menyangka bahwa lafaz ini di-ataf-kan kepada allazina an'amta 'alaihim; juga untuk membedakan kedua jalan tersebut dengan maksud agar masing terpisah jauh dari yang lainnya. karena sesungguhnya jalan yang ditempuh oleh ahli iman mengandung ilmu yang hak dan pengamalannya. Sedangkan orang-orang Yahudi telah kehilangan pengamalannya, dan orang-orang Nasrani telah kehilangan ilmunya. Karena itu dikatakan murka menimpa orang-orang Yahudi dan kesesatan menimpa orang-orang Nasrani. Orang yang mengetahui suatu ilmu lalu ia meninggalkannya, yakni tidak mengamalkannya, berarti ia berhak mendapat murka; lain halnya dengan orang yang tidak mempunyai ilmu. Orang-orang Nasrani di saat mereka mengarah ke suatu tujuan. tetapi mereka tidak mendapat petunjuk menuju ke jalannya, mengingat mereka mendatangi sesuatu bukan dari pintunya, yakni tidak mengikuti perkara yang hak, akhirnya sesatlah mereka. Orang-orang Yahudi dan Nasrani sesat lagi dimurkai. Hanya, yang dikhususkan mendapat murka adalah orang-orang Yahudi, sebagaimana yang disebutkan di dalam firman Allah Swt.:
ู َْู َูุนََُูู ุงَُّููู َูุบَุถِุจَ ุนََِْููู
"yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah". (QS. Al-Maidah: 60)
Yang dikhususkan mendapat predikat sesat adalah orang-orang Nasrani, sebagaimana yang dinyatakan di dalam firman-Nya:
َูุฏْ ุถَُّููุง ู ِْู َูุจُْู َูุฃَุถَُّููุง َูุซِูุฑุงً َูุถَُّููุง ุนَْู ุณَูุงุกِ ุงูุณَّุจِِูู
"mereka telah sesat sebelum (kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus". (QS. Al-Maidah: 77)
(Bersambung...)
★★★★
๐๐๐ผ๐๐๐ผ๐๐๐ผ๐๐๐ผ
=============================
๐ณ๐ปKonsultasi: 081254571543 (Apry Zakaria Ramadhan)
๐ฒ Info KUTUB : Bit.ly/media_kutub
-----------**-----------
═❁๐ฐSEDEKAH KUTUB๐ฐ❁ ═
๐ฐ Bank Muamalat Nomor rekening: 3180005019
๐ณ Ac : Komunitas Tahajjud Berantai atau Ke Member Account KUTUB masing-masing (bagi yang sudahu mendapatkan identitas member Kutub)
๐ฑKonfirmasi : 0857-4937-6876 (Bendahara KUTUB)
❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁
✊๐ป Mengokohkan Langkah, Menggelorakan Istiqamah (OMGT)
*ARTIKEL MALAM*
Hari/Tgl. : Rabu, 22 Agustus 2018
11 Dzulhijah 1439 H
No. : 1235/AM/KOM/VIII/2018
Materi : Tafsir ibn Katsir
Pemateri : Ustd. Ronal Yahya
Tujuan : KUTUBer & Umum
========= ❁❁❁❁ =========
๐๐๐ผ๐๐๐ผ๐๐๐ผ๐๐๐ผ
๐ Tafsir Surat Al-Fatihah Ayat 7 (Bag.3/6)
ุบَْูุฑِ ุงْูู َุบْุถُูุจِ ุนََِْูููู ْ َููุง ุงูุถَّุงَِّููู
"Bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat." (QS. Al-Fatihah: 7)
Di antara mereka ada yang menduga bahwa huruf la dalam firman-Nya, "Walad dallina," adalah la zaidah (tambahan). Bentuk kalam selengkapnya menurut hipotesis mereka adalah seperti berikut: "Bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan orang-orang yang sesat." Mereka mengatakan demikian berdalilkan perkataan Al-Ajjaj (salah seorang penyair), yaitu:
ِูู ุจِุฆْุฑٍ َูุง ุญُูุฑٍ ุณَุฑَู َูู َุง ุดَุนَุฑَ
Dalam sebuah telaga —bukan telaga yang kering— dia berjalan, sedangkan dia tidak merasakannya.
Makna yang dimaksud ialah bi-ri haurin. Akan tetapi, makna yang sahih adalah seperti yang telah kami sebutkan di atas.
Karena itu, Abu Ubaid Al-Qasim ibnu Salam di dalam kitab Fadailil Qur’an meriwayatkan sebuah asar Abu Mu'awiyah, dari A'masy dari Ibrahim, dari Al-Aswad, dari Umar ibnul Khattab r.a. Disebutkan bahwa Umar r.a. pernah membaca gairil magdubi 'alaihim wa gairid dallina. Sanad asar ini berpredikat sahih.
Demikian pula telah diriwayatkan dari Ubay ibnu Ka'b, bahwa dia membacanya demikian, tetapi dapat diinterpretasikan bahwa bacaan tersebut dilakukan oleh keduanya (Umar dan Ubay) dengan maksud menafsirkannya.
Dengan demikian, bacaan ini memperkuat apa yang telah kami katakan. yaitu bahwa sesungguhnya huruf la didatangkan hanya untuk menguatkan makna nafi agar tidak ada dugaan yang menyangka bahwa lafaz ini di-ataf-kan kepada allazina an'amta 'alaihim; juga untuk membedakan kedua jalan tersebut dengan maksud agar masing terpisah jauh dari yang lainnya. karena sesungguhnya jalan yang ditempuh oleh ahli iman mengandung ilmu yang hak dan pengamalannya. Sedangkan orang-orang Yahudi telah kehilangan pengamalannya, dan orang-orang Nasrani telah kehilangan ilmunya. Karena itu dikatakan murka menimpa orang-orang Yahudi dan kesesatan menimpa orang-orang Nasrani. Orang yang mengetahui suatu ilmu lalu ia meninggalkannya, yakni tidak mengamalkannya, berarti ia berhak mendapat murka; lain halnya dengan orang yang tidak mempunyai ilmu. Orang-orang Nasrani di saat mereka mengarah ke suatu tujuan. tetapi mereka tidak mendapat petunjuk menuju ke jalannya, mengingat mereka mendatangi sesuatu bukan dari pintunya, yakni tidak mengikuti perkara yang hak, akhirnya sesatlah mereka. Orang-orang Yahudi dan Nasrani sesat lagi dimurkai. Hanya, yang dikhususkan mendapat murka adalah orang-orang Yahudi, sebagaimana yang disebutkan di dalam firman Allah Swt.:
ู َْู َูุนََُูู ุงَُّููู َูุบَุถِุจَ ุนََِْููู
"yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah". (QS. Al-Maidah: 60)
Yang dikhususkan mendapat predikat sesat adalah orang-orang Nasrani, sebagaimana yang dinyatakan di dalam firman-Nya:
َูุฏْ ุถَُّููุง ู ِْู َูุจُْู َูุฃَุถَُّููุง َูุซِูุฑุงً َูุถَُّููุง ุนَْู ุณَูุงุกِ ุงูุณَّุจِِูู
"mereka telah sesat sebelum (kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus". (QS. Al-Maidah: 77)
(Bersambung...)
★★★★
๐๐๐ผ๐๐๐ผ๐๐๐ผ๐๐๐ผ
=============================
๐ณ๐ปKonsultasi: 081254571543 (Apry Zakaria Ramadhan)
๐ฒ Info KUTUB : Bit.ly/media_kutub
-----------**-----------
═❁๐ฐSEDEKAH KUTUB๐ฐ❁ ═
๐ฐ Bank Muamalat Nomor rekening: 3180005019
๐ณ Ac : Komunitas Tahajjud Berantai atau Ke Member Account KUTUB masing-masing (bagi yang sudahu mendapatkan identitas member Kutub)
๐ฑKonfirmasi : 0857-4937-6876 (Bendahara KUTUB)
❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁❁═❁
✊๐ป Mengokohkan Langkah, Menggelorakan Istiqamah (OMGT)
Thanks for reading & sharing KUMPULAN ILMU DAN CERITA